Senin, 22 Juli 2013

SBY: Generasi Muda Kurang Paham Sejarah

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, sebagai bangsa yang besar, sudah sepatutnya rakyat Indonesia menghormati jasa-jasa para pahlawan yang gugur di medan perang.

"Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa memetik pelajaran dari apa yang dialami di masa lalu untuk dijadikan pelajaran di masa depan," kata SBY, saat meresmikan Monumen Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, (22/72013).

Alasan pemerintah membangun monumen ini, kata SBY, adalah sebagai pengingat generasi muda agar dapat memahami sejarah perjuangan Indonesia. "Dibangunnya monumen ini adalah bagian dari upaya bersama agar bangsa kita bisa jadi bangsa yang besar dan cerdas. Kita sering mendengar ucapan di antara kita, seolah generasi muda kurang paham sejarah dan apa yang dialami pendahulu," paparnya.

Oleh karena itu, dia meminta kepada generasi muda dapat lebih memahami sejarah di Indonesia. "Kalau ini benar, mari kita telaah. Apakah karena perubahan zaman dan nilai di tingkat nasional dan dunia, atau kita perlu lakukan upaya lebih agar anak-anak kita tahu sejarah negerinya," ungkapnya.

Dia berharap dengan dibangunnya monumen tersebut, generasi muda Indonesia dapat mengerti sejarah perjuangan bangsa ini. "Saya berpendapat, pembangunan monumen dan museum dapat kita letakkan agar generasi muda Indonesia dapat benar-benar mengerti sejarah bangsanya dan perjuangan mempertahankan negaranya," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar